Nabi Shalallahu alaihi wa sallam beliau berwasiat,
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ؛ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ.
“Wanita itu dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah yang agamanya bagus, (jika tidak) kamu akan merugi.” Lihat Fath al-Bari, 9/38-39.
Maka lelaki yang berniat meminang seorang wanita memperhatikan wasiat Nabi tersebut, berupaya menerapkannya, meskipun untuk mencari wanita yang berpegang pada agama membutuhkan waktu lama; sebab kelak dia akan mendapatkan kehidupan bahagia bersama wanita shalihah tersebut, dengan izin Allah.
Kalau seorang lelaki menikah dengan wanita yang tidak berpegang teguh pada agama, sementara si lelaki taat beragama, maka dia akan memikul tanggung jawab yang besar sekali untuk membimbing dan menasihatinya.
Dia juga harus bersabar menghadapinya, dan menerapkan cara yang sesuai ajaran syariat, dengan mendakwahinya secara bijak dan nasihat yang baik.
