Dhimad al-Azdi berasal dari suku Azd Syanu`ah Yaman dan biasa mengobati penyakit. Ketika tiba di Makkah, dia mendengar para begundal di sana berkata, “Sesungguhnya Muhammad itu orang gila.” Lalu dia berkata di dalam hati, “Andaikata aku mendatangi orang ini (Muhammad), siapa tahu Allah akan menyembuhkan penyakitnya melalui aku.”
Dia pun menemui beliau seraya berkata, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku bisa mengobati penyakitmu ini, apakah kamu berkenan?” Lalu beliau menjawab dengan mengucapkan,
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ، مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَمَّا بَعْدُ
“Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kita memujiNya dan meminta pertolonganNya, barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yang mampu menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan olehNya, maka tidak akan ada yang mampu memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) –yang haq- selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya, Amma ba’du.”
Dhimad terkesima seraya berkata, “Coba ulangi lagi untaian kalimat yang baru saja engkau ucapkan!” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pun mengulangnya sampai tiga kali.
Kemudian Dhimad berkata, “Sungguh, aku telah mendengar bagaimana ucapan para dukun, para tukang sihir dan para penyair. Aku tidak pernah mendengar untaian kalimat seperti ini. Sungguh, untaian kalimat ini telah mencapai dasar kedalaman lautan.Ulurkan tanganmu agar aku berbai’at kepadamu untuk masuk Islam!” Lalu dia pun membai’at beliau.