Setiap Rasul berkata kepada kaumnya saat pertama kali menyeru mereka, “Sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagi kalian tuhan yang berhak disembah kecuali Dia.” (Hud: 50).
Ucapan ini diserukan oleh Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Shalih, Nabi Syu’aib, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Muhammad dan seluruh Rasul Allah alaihimussalam. Siapa yang mengetahui akidah ini dan mengamalkannya, dia wajib mengajak manusia kepadanya dengan hikmah dan nasihat yang baik, sebagaimana ia merupakan jalan para rasul dan orang-orang yang mengikuti mereka.
Dakwah kepada akidah tauhid adalah asas dan titik acuan. Tidak ada sesuatu pun sebelumnya yang diserukan, baik berupa menjalankan kewajiban maupun menjauhi larangan, sebelum akidah ini terwujud dan berdiri tegak, karena akidah merupakan pondasi segala amal shalih, karena tanpanya, amal shalih tidak diterima dan pelakunya tidak meraih pahala.
Sudah dimaklumi secara aksiomatis bahwa bangunan apa pun tidak akan berdiri kokoh sebelum pondasinya dipasang dengan kuat. Oleh karena itu, para rasul memperhatikan akidah sebelum yang lainnya. Saat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus para da’i, beliau berwasiat kepada mereka agar memulai dakwah dengan meluruskan akidah.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu ke Yaman, beliau bersabda kepadanya, “Sesungguhnya engkau akan datang kepada suatu kaum dari ahli kitab, maka hendaknya perkara pertama yang engkau serukan kepada mereka adalah syahadat la ilaha illallah. Bila mereka menaatimu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam; bila mereka mematuhimu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan zakat yang dipungut dari orang-orang kaya mereka dan dibagikan kepada orang-orang fakir mereka; bila mereka mematuhimu, maka berhatihatilah dalam mengambil harta-harta terbaik mereka dan takutlah kepada doa orang yang dizhalimi, karena tidak ada hijab antara dia dengan Allah.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud.
Dari hadits yang mulia di atas dan dengan mengkaji dakwah para rasul di dalam al-Qur`an dan sirah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dapat diambil manhaj dakwah bahwa perkara pertama yang musti diserukan kepada manusia adalah akidah, yaitu beribadah kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya dan meninggalkan beribadah kepada selainNya, sebagaimana terkandung dalam makna la ilaha illallah.