Peristiwa wafatnya paman Nabi, Abu Thalib sang pembela, dan wafatnya istri nabi tercinta, Khadijah berlangsung dalam waktu yang relatif berdekatan, sehingga perasaan sedih dan pilu menyayat-nyayat hati Rasulullah.
Ketika Abu Thalib wafat, kaum Quraisy menyiksa Rasulullah dengan siksaan yang belum pernah mereka lakukan semasa Abu Thalib masih hidup. Salah seorang begundal Quraisy pernah menghalangi jalan beliau, lalu menaburi debu di atas kepala beliau. Tatkala beliau masuk rumah dalam kondisi demikian, salah seorang anak perempuan beliau menyambutnya dan membersihkan debu tersebut seraya menangis. Beliau berkata, “Jangan menangis duhai anakku! Sesungguhnya hanya Allah-lah Yang akan menolong ayahandamu.”
Beliau bila mengingat hal itu selalu berkata, “Sebelum Abu Thalib wafat, tidak pernah aku mendapatkan suatu perlakuan yang tidak aku sukai dari orang-orang kafir Quraisy.”
Sumber: Sirah Nabawiyah, Penerbit Darul Haq