Darul Haq

Syirik, untuk dijauhi tapi wajib diketahui

Sesudah seorang Muslim mengetahui kebenaran, dia wajib mengetahui kebatilan yang menjadi lawannya, dengan tujuan agar bisa menjauhinya. Sebagaimana yang dikatakan Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu ‘anhu,

“Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena aku khawatir terjatuh ke dalamnya.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Ini termasuk di antara dalil-dalil yang mewajibkan seorang Muslim mengetahui syirik, takut kepadanya, dan menghindarinya. Syirik adalah memperuntukkan sebagian dari ibadah kepada selain Allah, seperti doa, menyembelih, nadzar, dan istighatsah kepada selain Allah dalam urusan yang hanya Allah saja yang kuasa atasnya.

Tauhid adalah mengesakan Allah dengan ibadah. Tauhid adalah sesuatu yang telah ada secara autentik pada manusia, sedangkan syirik adalah sesuatu yang terjadi secara insidental.

Allah ta’ala berfirman, “Manusia itu pada mulanya adalah umat yang satu (kemudian mereka berselisih, di mana sebagian dari mereka berbuat syirik), lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkanNya bersama mereka Kitab yang membawa kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.” (Al-Baqarah: 213).


📖 Sumber: Panduan Lengkap Membenahi Akidah Berdasarkan Manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah, hal. 59, Pustaka Darul Haq

📲Silakan dibagikan, semoga bermanfaat

Loading

Home
Akun
Order
Chat
Cari