Dari Buku 40 Manfaat Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian. Riwayat lain menyebutkan bahwa ia lebih utama 25 derajat.
Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] bersabda,
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah itu lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian.”[1]
Dalam hadits lain disebutkan,
بِخَمْسٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
“(Lebih utama) 25 derajat.”[2]
Para ulama [Islamic phrases=”Rahimahullah”]V[/Islamic] telah melakukan pendekatan makna antara kedua riwayat tersebut dan mereka menjelaskan sebab-sebab perbedaan derajat yang disebutkan di atas.[3]
Al-Hafizh Ibnu Hajar [Islamic phrases=”Rahimahullah”]V[/Islamic] berkata, “Saya telah mengintisarikan apa-apa yang saya dapatkan mengenai hal ini (yaitu: hal-hal yang menjadikan shalat jamaah lebih utama 25 atau 27 derajat dibanding shalat sendirian). Yaitu:
- Memenuhi panggilan muadzin dengan niat shalat berjamaah.
- Berangkat di awal waktu menuju shalat jamaah.
- Berjalan dengan tenang ke masjid.
- Masuk masjid sambil berdoa.
- Shalat tahiyat masjid ketika masuk masjid.
- Menunggu jamaah.
- Doa dan permohonan ampunan oleh para malaikat untuk mereka yang menghadiri shalat jamaah.
- Kesaksian para malaikat yang akan membela mereka.
- Menjawab iqamah.
- Selamat dari setan ketika setan lari mendengar
- Berdiri menunggu takbiratul ihram imam, atau masuk bersama imam dalam keadaan apa saja dia mendapatkan imam.
- Mendapatkan takbiratul ihram.
- Meluruskan dan menutup celah-celah shaf.
- Menjawab ucapan imam, “Sami’allahu Liman Ha-midah”.
- Terhindar dari lupa pada umumnya dan mengingatkan imam apabila lupa atau memulai untuknya.
- Meraih Shalat khusyu’ dan terhindar dari apa-apa yang bisa membuat lalai pada umumnya.
- Pada umumnya dengan berjamaah setiap jamaah bisa membaguskan tata cara shalatnya.
- Para malaikat mengitari orang-orang yang shalat berjamah (dengan sayap-sayap mereka).
- Melatih diri membaguskan bacaan al-Qur`an dan mempelajari rukun-rukun dan bagian-bagian Shalat.
- Menampakkan syiar Islam.
- Menghinakan setan dengan berjamaah dalam beribadah, saling tolong-menolong dalam ketaatan, dan yang malas menjadi bersemangat.
- Selamat dari penyakit kemunafikan dan terhindar dari buruk sangka orang bahwa dia meninggalkan
- Menjawab salam imam.
- Meraih manfaat dengan berkumpul dalam keada-an berdoa dan berdzikir sehingga berkah yang sempurna dapat juga menyempurnakan yang ku-rang.
- Tegaknya rasa saling kasih antara tetangga dan saling bertemunya dalam waktu-waktu shalat.
Ini adalah 25 perkara yang pada masing-masing terdapat perintah atau dorongan untuk melakukannya secara khusus (yang kesemuanya merupakan kelebihan shalat jamaah dibanding dengan shalat sendirian), dan tersisa dua hal yang berkaitan dengan shalat jahriyah, yaitu:
- Menyimak dan mendengar dengan seksama bacaan imam.
- Dan membaca “amin” bersamaan dengan bacaan “amin” imam, agar juga bersesuai dengan ucapan “amin” para malaikat….”[4]
Imam asy-Syaukani [Islamic phrases=”Rahimahullah”]V[/Islamic] berkata, “Akan tetapi yang terhalang dari kebaikan adalah orang yang tidak menghadiri shalat jamaah; karena shalat yang pahalanya 27 derajat tidak mungkin ditinggalkan seseorang lalu memilih shalat yang pahalanya hanya satu bagian dari 27 bagian, kecuali seorang yang memang terhalang (merugi besar). Dan andai saja orang tersebut ridha untuk dirinya hal seperti ini dalam transaksi jual beli duniawi, niscaya dia berhak dicegah membelanjakan hartanya sendiri karena sangat dungu seperti ini. Dan hanya Allah tempat memohon taufik.”[5]
[1] Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650.
[2] Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 646 dan Muslim, no. 649.
[3] Ibid.
[4] Fath al-Bari, 2/133.
[5] As-Sail Jarrar, 1/246.