Sumber : Syarah Kitabul Jami’
Dari Abu Hurairah [Islamic phrases=”Radhiyallahu ‘anhu”]I[/Islamic], dia berkata, Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] bersabda,
اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.
“Lihatlah orang yang berada di bawah kalian, dan janganlah kalian melihat orang yang berada di atas kalian, yang demikian itu lebih patut agar kalian tidak menganggap remeh nikmat Allah kepada kalian.” Muttafaq ‘alaih.
PEMBAHASAN
Hadits ini merupakan salah satu kaidah yang paling besar yang menjadi sebab mensyukuri karunia Allah [Islamic phrases=”Azza wa Jalla'”]D[/Islamic]. Allah Tabaraka wa Ta’ala telah membagikan rizki kepada hamba-hambaNya berupa harta kekayaan, akhlak, anak keturunan, kesehatan, dan keselamatan mereka. Dan Dia telah menyebutkan bahwa karunia (nikmat) Allah [Islamic phrases=”Azza wa Jalla'”]D[/Islamic] itu tidak mungkin dapat dihitung. Dia berfirman,
“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan dapat menghitungnya.” (An-Nahl: 18).
Allah [Islamic phrases=”Azza wa Jalla'”]D[/Islamic] juga menyinggung bahwa di antara misi besar setan adalah mengalihkan manusia dari mensyukuri nikmat Allah [Islamic phrases=”Azza wa Jalla'”]D[/Islamic]. Dia berfirman,
“Iblis menjawab, ‘Disebabkan Engkau telah menghukum saya tersesat, maka saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalanMu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf: 16-17).
Dan Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah adalah orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah. Dia berfirman,
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), sehingga Kami menjadikannya mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (Al-Insan: 2-3).
Jika seseorang melihat orang yang kondisinya berada di bawahnya, dari sisi kesehatan, harta, atau keluarganya, maka sangat layak baginya untuk mensyukuri karunia Allah yang telah diberikan kepadanya. Namun, jika dia mencurahkan perhatiannya kepada orang yang kondisinya berada di atasnya, baik dari sisi kesehatan, harta, ataupun keluarga, maka dia sendiri telah menimbulkan rasa sedih dan dengki pada dirinya, dan dengan begitu dia layak disebut mengingkari karunia Allah kepadanya. Kami memohon kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala agar menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang pandai bersyukur, amin.
` FAEDAH HADITS
- Wajib mensyukuri nikmat dari Allah [Islamic phrases=”Azza wa Jalla'”]D[/Islamic].
- Tidak sepantasnya manusia mencurahkan perhatiannya kepada orang yang dikaruniai rizki melebihi dirinya.
- Seyogianya manusia melihat dan memperhatikan orang yang kondisinya lebih rendah daripada dirinya sehingga dia mengetahui nikmat Allah [Islamic phrases=”Azza wa Jalla'”]D[/Islamic] atasnya.