Sumber : Syarah Kitabul Jami’
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِيْ رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِيْ أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.
“Barangsiapa yang ingin agar dilapangkan (oleh Allah) rizkinya dan ditunda ajalnya, maka hendaklah dia menjalin silaturahim.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari.
KOSAKATA
Al-Birr : Kebaikan. Definisi al-Birr (kebaikan) sudah diuraikan pada hadits ketiga dalam Bab al-Adab (etika).
Wa ash-Shilah : Dan hubungan baik dengan keluarga. Yang dimaksud di sini adalah berbuat baik kepada kerabat dekat, berbelas kasih kepada mereka, bersikap lembut dan memperhatikan kondisi mereka, serta menjauhkan diri dari segala hal yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan keluarga.
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِيْ رِزْقِهِ : Barangsiapa yang ingin agar dilapangkan (oleh Allah) rizkinya, maksudnya, siapa yang ingin dan senang agar rizkinya dilapangkan oleh Allah dan diberi keberkahan pada rizkinya.
وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِيْ أَثَرِهِ : Dan ditunda ajalnya, maksudnya, ditunda ajalnya dengan cara diberkahi pada umurnya dan amal shalihnya tetap langgeng setelah kematiannya, baik karena anak keturunannya yang shalih atau ilmunya yang bermanfaat atau sedekah jariahnya.
فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ : Maka hendaklah dia menjalin silaturahim, maksudnya, hendaklah dia berbuat baik kepada kerabat dekatnya, mengerahkan segala kemampuannya untuk melakukan kebaikan yang mampu dia lakukan bagi mereka, dan menolak keburukan semampunya dari mereka.
FAEDAH HADITS
1. Anjuran menjalin silaturahim.
2. Peringatan keras memutus silaturahim.
3. Sesungguhnya silaturahim itu dapat membuka kelapangan rizki bagi pelakunya.
4. Sesungguhnya silaturahim juga dapat membuka keberkahan umur bagi pelakunya.