Judul asli buku ini adalah Mukhtashar Hadi al-Arwah ila Bilad al-Afrah, yang diintisarikan dari kitab Hadi al-Arwah ila Bilad al-Afrah, Karya Imam Ibnul Qayyim
Pemesanan, Klik : Pesan Buku Kemegahan dan Keindahan Surga
KEDUDUKAN PENTING TEMA BUKU
Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk beribadah hanya kepadaNya, dan melarang kita dari berbagai perbuatan yang di antaranya justru disukai oleh hawa nafsu kita, yang keduanya tentu saja berat dan melelahkan. Akan tetapi, apabila kita taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan-larangan tersebut, Allah menjanjikan balasan kebaikan yang luar biasa yang tak pernah dilihat oleh seorang manusia pun, tidak pernah didengar oleh telinga siapapun, bahkan tak pernah bisa terdetik oleh hati seseorang pun; yaitu Surga.
Kita tentu menyadari bahwa manisnya akhir hidup yang akan kita raih, adalah penyebab yang akan mendorong kita untuk mau bersusah payah, berkorban dan bekerja penuh semangat untuk meraihnya. Dan kita tentu setuju bahwa besar dan nikmatnya balasan akhirat akan memotivasi kita untuk gigih dan tak pernah menyerah dalam beramal shalih selama hidup di dunia.
Inilah, insya Allah, buah manis dari mengkaji buku ini, karena menggambarkan begitu indah dan nikmatnya surga yang Allah janjikan, sebagai balasan bagi kita yang beriman, taat dan bertakwa kepadaNya, dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.
Lebih dari itu semua, yang harus tetap kita ingat bahwa beriman kepada hari akhir itu mencakup sejumlah masalah, yang kesemuanya harus kita yakini, yang salah satunya yaitu beriman kepada surga dan neraka. Karena itu, berilmu tentang surga dan neraka adalah suatu keniscayaan, karena ilmu mengenai keduanya, salah satu yang akan membentuk keimanan yang baik.
Dan inilah kedudukan penting tema buku kita ini, karena menguraikan surga dari berbagai seginya, sehingga seolah-olah kita menyaksikannya, yang insya Allah akan mendatangkan keyakinan akan benarnya semua janji Allah, yang akan kita dapatkan di akhirat kelak.
GAMBARAN SAJIAN BUKU
Secara ringkas, buku ini berbicara tentang surga dari awal hingga akhir, dan setiap poin didasari dalil dari al-Qur`an dan as-Sunnah, lengkap dengan takhrijnya secara ringkas.
Sajian isi buku ini mudah-mudahan bisa tergambar dengan poin-poin yang kami intisarikan berikut:
1). Surga sudah ada sekarang, dan ini ditetapkan oleh para sahabat, para tabi’in, para tabi’ at-tabi’in, juga Ahlus Sunnah wal Jama’ah secara umum.
2). Jumlah pintu-pintu surga. Allah Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantarkan ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka telah sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian, berbahagialah kalian! Maka masuklah kalian ke dalamnya, kalian kekal di sana’.” (Az-Zumar: 71).
Dan di dalam suatu hadits nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidaklah seseorang di antara kalian berwudhu dan memantapkan wudhunya, kemudian dia berdoa,
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ.
‘Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam adalah hamba Allah dan RasulNya’,
kecuali dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan, yang mana dia dapat masuk dari pintu mana saja yang dia mau.” (Diriwayatkan oleh Muslim).
3). Luas pintu-pintu surga, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah , yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, yaitu, “Seukuran antara Makkah dengan negeri Hajar”.
4). Dalam buku ini juga terdapat rincian mengenai pintu-pintu tersebut.
5). Lalu apa yang menjadi kuncinya agar seseorang bisa memasukinya? Dalam suatu hadits, Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Kunci surga adalah persaksian (syahadat) bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad).
Ini penting kita ketahui, karena Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa segala sesuatu itu memiliki kunci untuk bisa memasukinya. Sebagai contoh Nabi Shalallahu alaihi wassalam telah bersabda, “Kunci shalat itu adalah bersuci.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
6). Jalan menuju surga itu hanya ada satu, tidak ada yang lainnya, dan ini adalah kesepakatan para Rasul Shalallahu alaihi wassalam , dan sebaliknya jalan ke neraka itu banyak, hingga tidak bisa dihitung. Ini dinyatakan oleh Allah dalam al-Qur`an, “Dan bahwasanya inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah! Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan menceraiberaikan kalian dari jalanNya.” (Al-An’am: 153). Dan begitu juga dijelaskan dalam banyak hadits.
7). Surga itu memiliki derajat yang bertingkat-tingkat, yang dengannya Allah membedakan derajat para penghuninya, yang juga menunjukkan berbedanya tingkatan derajat iman dan ketakwaan orang-orang beriman. Ini tercantum dalam sejumlah ayat dan hadits Nabi Shalallahu alaihi wassalam . Sebagai contoh, nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda, “sesungguhnya para penghuni surga benar-benar dapat melihat para penghuni tempat-tempat yang tinggi sebagaimana kalian melihat bintang-bintang yang berkilau diufuk timur maupun barat; karena perbedaan derajat keutamaan di antara mereka.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).
8). Derajat paling tinggi dari surga adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Apabila kalian mendengar muadzin (mengumandangkan adzan), maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan olehnya, kemudian bershalawatlah untukku, karena sesungguhnya siapa yang bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan membalasnya dengan bershalawat untuknya sepuluh kali, kemudian mohonkanlah untukku al-Wasilah, karena ia adalah sebuah tempat di dalam surga yang tidaklah patut kecuali bagi seorang hamba di antara hamba-hamba Allah, dan aku berharap akulah orangnya. Karena itu, siapa yang memohonkan untukku al-Wasilah itu, maka dia pasti mendapatkan sya’afatku.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim)
9). Allah Ta’ala telah menawarkan transaksi jual beli mengenai diri orang-orang Mukmin yang pasti sangat menguntungkan bagi mereka karena harga yang ditawarkan Allah kepada mereka adalah surga. Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kalian Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kalian dari azab yang pedih? (Yaitu) kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui, niscaya Allah mengampuni dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga-surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kalian sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang Mukmin.’ (ash-Shaf: 10-13).
Dan secara lebih khusus Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka dengan (harga) bahwa mereka mendapatkan surga; yaitu mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kalian lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (Mereka itu adalah) orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuji (Allah), mengembara, rukuk, sujud, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat mungkar dan memelihara hukum-hukum Allah. Dan sampaikanlah kabar gembira bagi orang-orang Mukmin itu.” (At-Taubah: 111-112).
Dan semua itu tentu saja setelah terpenuhinya satu syarat utama yaitu tidak menyekutukan sesuatu pun dengan Allah Ta’ala . Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda,
“Sesosok utusan dari Tuhanku datang kepadaku dan menyampaikan kabar gembira kepadaku, bahwasanya siapa saja di antara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan Allah, niscaya dia masuk surga.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).
10). Pada bagian itu, buku ini membahas tentang nama-nama surga, berikut asal-usul nama bersangkutan dan makna-maknanya, seperti: Dar as-Salam (negeri keselamatan); Dar al-Khuld (negeri keabadian); Jannat an-Na’im (kebun-kebun penuh kenikmatan); dan sebagainya, yang dapat Anda kaji di sini.
11). Berapa banyak jumlah surga itu? Allah Ta’ala berfirman,
“Dan bagi siapa yang takut kepada Tuhannya ada dua surga.” Lalu Allah menyebutkan tentang keduanya, kemudian Allah berfirman lagi,”Dan selain keduanya ada lagi dua surga (yang lain).”
Maka surga itu ada empat. Ini disebutkan pula oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam,
“Ada dua surga dari emas, baik bejana-bejananya, perhiasannya dan segala yang ada di dalamnya, dan ada dua surga dari perak, baik bejananya, perhiasannya dan segala isinya.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).
12). Orang yang paling pertama akan mengetuk surga agar dibuka, adalah nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Beliau Shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat, dan aku adalah orang pertama yang akan mengetuk pintu surga (agar dibuka).” (Diriwayatkan oleh Muslim).
Dan umat yang paling pertama masuk surga adalah umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Beliau bersabda, “Kita adalah umat yang paling pertama dan paling awal pada hari Kiamat, dan kita adalah umat paling pertama yang akan masuk surga, sekalipun mereka diberikan kitab suci sebelum kita dan kita diberikan setelah mereka.” (Diriwayatkan oleh Muslim).
13). Orang-orang paling pertama yang akan masuk surga dari umat ini dan karakteristik mereka. Salah satu hadits yang menjelaskan masalah ini adalah sabda Nabi Shalallahu alaihi wassalam
“Pernah diperlihatkan kepadaku tiga golongan dari umatku yang pertama sekali masuk surga dan tiga lainnya yang pertama sekali masuk neraka. Tiga golongan yang pertama sekali masuk surga: (Pertama), orang yang mati syahid, (Kedua), sahaya yang tidak dihalangi oleh statusnya sebagai sahaya di dunia untuk taat kepada Tuhannya. Dan (Ketiga), orang fakir miskin yang menanggung anggota keluarga tetapi menjaga diri dari meminta-minta. Sedangkan tiga golongan yang paling pertama masuk neraka, maka (pertama) pemimpin (penguasa) yang zhalim. (Kedua), orang kaya raya yang tidak menunaikan hak Allah terkait hartanya. Dan (ketiga), orang fakir yang angkuh.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad).
14). Lebih spesifik dari ini, Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda tentang orang-orang fakir miskin,
“Orang-orang fakir dari umatku akan masuk surga pada Hari Kiamat, lebih awal empat puluh musim ketimbang orang-orang kaya.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi).
Dan lebih spesifik lagi dari ini, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda,
“Sesungguhnya orang-orang fakir dari kaum Muhajirin akan masuk surga mendahului orang-orang kaya pada Hari Kiamat, empat puluh musim.” (Diriwayatkan oleh Muslim).
15). Karakteristik orang-orang yang dijamin masuk surga. Poin ini disebutkan secara gamblang oleh buku ini, lengkap dengan dalil-dalilnya dari al-Qur`an dan as-Sunnah dan penjelasan penulis.
16). Mayoritas penduduk surga adalah umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Beliau Shalallahu alaihi wassalam pernah bersabda di hadapan para sahabat, “Tidakkah kalian ridha sebagai seperempat penduduk surga?” Kata Abdullah bin Mas’ud , yang meriwayatkan hadits ini. “Maka kami bertakbir, lalu beliau bersabda lagi, “Tidakkah kalian ridha menjadi sepertiga penduduk surga?” Kata Ibnu Mas’ud, ‘Maka kami bertakbir”. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya aku berharap kalian menjadi setengah penduduk surga.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).
16). Ini adalah peringatan penting bagi umat ini umumnya dan bagi perempuan khususnya, yaitu bahwa kaum perempuan di surga lebih banyak dari kaum laki-laki, dan demikian juga di neraka.
17). Di antara umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam yang akan masuk surga itu, ada di antara mereka yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab. Ini dijelaskan dengan sangat gamblang dalam buku ini. Karena itu, sangat patut kita kaji, agar memacu semangat kita untuk berusaha meraihnya dengan segenap jiwa dan raga.
Saudaraku seiman …
Ini semua hanyalah sebagian kecil dari seluk beluk surga. Dan dalam buku ini, Anda dapat mengkaji tentang rincian lain dari keindahan, kemegahan dan kenikmatan surga; debu dan tanah surga, kerikil dan bangunannya, kamar-kamar, istana-istana dan kemah-kemahnya. Begitu pula buah-buahannya yang lezat; tumbuhan dan pepohonan di dalamnya; sungai-sungai dan mata-mata airnya; juga makanan dan minumannya; bejana minum dan makan serta peralatannya; pakaian para penghuninya berikut perhiasan, alas duduk mereka hingga sapu tangan mereka. Begitu juga kemah-kemah, dipan-dipan dan pembaringan-pembaringan mereka. Juga para pelayan mereka; istri-istri mereka, di mana para penghuni surga di antaranya akan menikmati nyanyian dan senandung para bidadari. Dan di atas semua itu adalah keridhaan Allah dan kesempatan untuk melihat kepada WajahNya Yang Mulia. Dan masih banyak tema lain terkait dengan detil dan rincian surga yang perlu kita ketahui, yang semuanya dapat Anda kaji dalam buku ini.
Di akhir buku ini, setelah usai menggambarkan berbagai kemegahan dan keindahan surga serta segala kenikmatannya dan tambahannya yaitu melihat Wajah Allah azj, penulis menjelaskan tentang siapa saja yang berhak mendapatkan surga. Dan penulis menyebutkan masing-masing dengan dalilnya; sebagai pemacu diri agar masing-masing kita berusaha menjadi salah satu di antara mereka.
Saudaraku seiman …
Dalam buku ini Anda dapat mengkaji tentang surga secara rinci seakan-akan Anda melihatnya, sehingga akan menjadi pendorong dan motivasi yang hebat untuk gigih dan tekun beramal shalih, dalam rangka meraih ridha Allah Ta’ala.
Perhatikanlah hidup dan perjalanan hidup para sahabat Nabi , as-Salaf ash-shalih dan orang-orang shalih secara umum, yang sangat jelas menggambarkan bagaimana jujurnya mereka dalam berislam dan beriman, bagaimana hebatnya mereka dalam beribadah dan menghambakan diri kepada Allah, bagaimana besarnya pengorbanan mereka dalam membela Agama Allah ini dan bagaimana sabarnya mereka dalam menghadapi segala rasa sakit dan kepedihan; yang semua itu termotivasi oleh jelasnya bayangan mereka tentang balasan Allah di akhirat, yaitu surga.
Maka mari kita ikuti jejak langkah mereka, agar paling tidak kita bisa menyusul mereka kalau tidak bisa setara dengan mereka.
Dan buku ini adalah salah satu peta yang membentangkan jalan untuk mengetahui detil surga itu dengan segala keindahan dan kenikmatannya. Dan buku ini layak dibaca semua kalangan.
Ya Allah! Kami memohon surgaMu dan berlindung kepadaMu dari neraka. Amin.
Pemesanan Klik : Pesan Buku Kemegahan dan Keindahan Surga Serta Para Penghuninya