Judul Asli: Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid
Penulis: Syaikh Abdurrhaman bin hasan Alu asy-Syaikh
Pemesanan, Klik : Pesan Buku Fathul Majid
Tauhid adalah inti ajaran dan pokok risalah yang dibawa oleh semua Rasul yang diutus Allah ke muka bumi ini. Lurus dan tidaknya kehidupan seorang muslim, mutlak ditentukan oleh tauhidnya, karena tauhid adalah landasan setiap amal dan perbuatan. Sebesar apa penyimpangan dalam tauhid seseorang, sebesar itu pulalah penyimpangan dalam ubudiyahnya. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhid yang benar dan sesuai tuntunan Rasulullah , yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di akhirat kelak. Lalu, Apa sebenarnya hakikat dari bertauhid? Inilah inti dari apa-apa yang dimuat dalam buku Fathul Majid ini.
Buku Fathul Majid ini adalah penjelasan lengkap dari “KITABUT TAUHID”, sebuah kitab yang berusaha menjelaskan hakikat tauhid dan penerapannya dalam kehidupan seorang muslim.
KITABUT TAUHID yang edisi terjemahnya juga diterbitkan oleh Darul Haq, ditulis oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali At Tamimi An Najdi. Beliau adalah seorang ulama besar yang gigih dalam mendakwahkan tauhid. Dan dakwah beliau benar-benar telah menggetarkan singgasana para pelaku syirik, serta pengikut bid’ah dan hawa nafsu dalam beragama. Akibatnya, dalam berdakwah, beliau senantiasa mendapatkan pertentangan, permusuhan dan kebencian dari banyak pihak, namun akhirnya Allah memenangkan beliau, dan berhasil merintis kerajaan Saudi Arabia bersama dengan Amir Muhammad bin Su’ud menjadi negeri bertauhid yang bersih dari berbagai kesyirikan dan khurofat.
Padahal, sesungguhnya tauhid yang beliau dakwahkan adalah tauhid yang didakwahkan oleh semua para Nabi dan Rasul dan itulah yang beliau tuangkan dalam Kitab at-Tauhid ini. Dan inilah yang menjadikan buku fathul majid ini menjadi sangat penting bagi setiap muslim yang ingin membangun tauhid pada dirinya di atas Bashirah, berdasarkan al-Qur`an dan as-Sunnah serta tegak di atas manhaj As-Salaf ash-Shalih.
Para pendengar radio Rodja yang dirahmati Allah…
Menegakkan tauhid tidak mungkin terwujud tanpa memerangi syirik. Tidak ada gunanya seseorang mengakui bahwa hanya Allah yang menciptakan alam semesta ini, tapi dia masih bertawakal atau berserah diri kepada selain Allah, misalnya. Dan fenomena kesyirikan masih banyak tersebar di berbagai tempat negeri kita tercinta ini. Sebagai contoh, pernahkan Anda mendengar ritual sedekah bumi? Lalu, ada juga sekelompok masyarakat menyembelih hewan kemudian kepalanya ditanam di tempat tertentu, dengan harapan supaya kondisi aman, rizki lancar dan sebagainya. Ada juga kelompok masyarakat lain yang biasa melakukan ritual menghanyutkan sesaji di laut. Dan masih banyak fenomena-fenomena kesyirikan yang serupa kita temukan terjadi di sebagian masyarakat indonesia. Bagaimanakah hukum perbuatan itu? Simak ulasan lengkapnya di bab 9 dari buku FATHUL MAJID ini.
Semua contoh ritual syirik yang kami sebutkan tadi, adalah keburukan dan kebatilan yang wajib diberangus, jika seseorang ingin selamat dalam beragama. Dan semua kerusakan itu terjadi karena dangkalnya ilmu sebagian masyarakat muslim akan hakikat dasar Agama mereka.
Padahal para ulama telah menjelaskan secara panjang lebar Syari’at-syari’at Agama, baik akidah maupun ibadah, akhlak maupun mu’amalah. Hanya saja, para ulama tersebut menuangkan semua itu dalam bahasa Arab, sehingga tidak semua kaum muslimin di negeri kita ini mampu untuk memahaminya.
Oleh sebab itu, dengan kehadiran terjemahan dari FATHUL MAJID SYARHU KITABIT TAUHID ini yang merupakan buku induk yang membahas Tauhid dari segala segi, diharapkan makin banyak kaum muslimin yang menyadari begitu sangat pentingnya menegakkan tauhid dan memerangi syirik, karena ini merupakan modal utama untuk meraih kebahagian hidup di dunia terlebih di akhirat nanti.
Sebagian dari isi buku Fathul majid ini, dapat kita kami rangkumkan sebagai berikut:
Bab pertama beliau membahas tentang hakikat tujuan diciptakannya manusia, Allah berfirman, yang artinya:
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu.” .
( Adz-Dzariyyat : 56 ).
Kita semua tentu ingin masuk surga dan selamat dari adzab neraka, karena itu merupakan cita-cita dan keinginan tertinggi dari setiap manusia, apalagi jika masuk surga tanpa melului proses hisab. Rosulullah pernah mengabarkan, bahwa ada 70 ribu orang dari umat beliau akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Dan setiap kita berpeluang untuk masuk dalam golongan orang-orang yang beruntung itu. Tapi bagaimana caranya? dan bagaimana ciri-ciri mereka? Pembaca dapat menyimak ulasan lengkapnya pada bab kedua dari buku fathul Majid ini.
Problematika umat begitu kompleks. Para pemikir banyak berbicara tentang pemasalahan yang mereka anggap penting untuk diatasi. Ada yang mengatakan bahwa permasalahan kemiskinan adalah masalah paling utama yang harus ditanggulangi. Ada yang mengatakan masalah KKN yang
harus dihilangkan. Padahal masalah paling penting untuk segera dilaksanakan adalah memerangi syirik dan menegakkan tauhid. Inilah tugas yang diemban oleh semua para rasul yang diutus Allah. Seseorang boleh meninggal dunia, dengan membawa kepedihan hidup dan kemiskinan, tapi setelah masuk surga, semua kepedihan itu menjadi hilang, seperti tidak merasakan apa-apa. Akan tetapi jika seseorang meninggal dunia, sementara dia masih melakukan kesyirikan, maka sungguh itu adalah kerugian yang tiada akhir. Camkan baik-baik ancaman Allah dalam Surat an-Nisa`: 48 berikut,
إنِ لَّله لَّاَ يغَفْرِ أُنَ يْشُرْكَ بَهِ وِيَغَفْرِ مُاَ دوُنَ ذلَكِ لَمِنَ يْشَاَء
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) dipersekutukan sesuatu dengan Dia, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”
Bahkan yang lebih mengerikan lagi, Allah mengancam dalam Surat al-Ma`idah: 72,
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka, serta tidak ada seorang penolongpun bagi orang-orang zalim itu.”
Mengapakah Riya’ menjadi permasalahan penting yang paling Rosulullah takutkan menimpa kalian, padahal pada saat itu Rosulullah mengatakannya kepada para sahabat yang merupakan generasi terbaik dari umat ini? Jika riya’ yang merupakan syirik kecil saja begitu menakutkan, tentunya perbuatan yang masuk syirik besar lebih berbahaya lagi. Simak pembahasan lengkapnya pada bab ke tiga dari buku FATHUL MAJID ini.
Pernahkah anda mendengar ada orang yang menjadikan ajaran agama sebagai bahan ejekan atau senda gurau. Seperti mengatakan orang-orang yang menghidupkan sunnah Nabi dengan memelihara jenggot misalnya, disebut kolot, fundamentalis, ekstrim dsb. Bagaimana hukum perkataan seperti ini? Simak pembahasan lengkapnya pada bab ke 47 dari buku FATHUL MAJID PENJELASAN LENGKAP KITAB TAUHID ini.
Tidak sedikit kaum muslimin saat ini yang berprofesi atau memiliki hobby sebagai pemahat patung atau pelukis makhluk hidup. Adakah kaitan profesi ini dengan agama seseorang? Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa seseorang datang kepada Ibnu Abbas dan berkata; ‘Hai Abdullah, saya ini adalah orang yang suka menggambar semua gambar ini. Oleh karena itu, berilah fatwa kepada saya mengenai gambar-gambar tersebut!” Ibnu Abbas berkata kepadanya; ‘Mendekatlah kepadaku! ‘ Orang itu pun lalu mendekat. Tetapi Ibnu Abbas tetap berkata; ‘Mendekatlah lagi! ‘ Lalu orang itu mendekat lagi hingga Ibnu Abbas dapat meletakkan tangannya di atas kepala orang tersebut. Setelah itu, Ibnu Abbas berkata; ‘Aku akan menceritakan kepadamu apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah , bahwasanya beliau telah bersabda yang artinya: ‘Setiap orang yang suka menggambar itu akan masuk neraka. Kelak Allah akan menjadikan setiap gambar yang dibuanya menjadi, sosok yang akan menyiksanya di neraka Jahanam.’ Ibnu Abbas berkata; ‘Jika kamu memang harus tetap melakukannya juga, maka buatlah gambar pepohonan atau benda lain yang tak bernyawa.’ (HR. Muslim)
Simak pembahasan lengkapnya pada bab ke 60 dari buku FATHUL MAJID PENJELASAN LENGKAP KITAB TAUHID ini Sungguh banyak dan lengkap bab-bab pembahasan dalam buku ini. Ibarat menemukan harta karun, pembaca akan dapat memperoleh ilmu yang begitu melimpah tatkala membaca bab per bab secara mendalam..
Terakhir, penulis menutup buku ini dengan pembahasan terkait pengagungan hamba kepada Allah. Allah berfirman yang artinya,
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya. Maha suci dan maha tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan”. (QS Az Zumar 67 )
Sekali lagi, kandungan buku ini sangatlah lengkap. Mencakup puluhan bab masalah tauhid dan syirik beserta sarana-sarana yang menghantarkan kepada kedua hal tersebut. Maka sudah selayaknya seorang muslim untuk membaca dan memahaminya dengan baik.
Buku ini sangat layak dimiliki oleh setiap penuntut ilmu, para dai, guru, para penceramah dan kaum muslimin umumnya, karena ini adalah rujukan utama semua kalangan yang ingin memperdalam aqidah dan tauhid yang murni sebagaimana pemahaman para salaful ummah.
Darul haq menghadirkan buku ini sebagai andil dalam solusi berbagai problematika kesyirikan yang menjamur di masyarakat.
Akhirnya, semoga Allah menjadikanya bermanfaat bagi semua pihak, penyusunnya, penerjemahnya, penerbitnya, penyebarnya, pembacanya dan semua pihak yang telah turut andil bagian dalam usaha penyebaran buku ini.
Pemesanan, Klik : Pesan Buku Fathul Majid