Judul Asli: Ahbabullah
Judul terjemah: 40 Karakteristik Mereka Yang Dicintai Allah Berdasarkan al-Qur`an dan as-Sunnah
Penulis: Dr. Abdul Azhim Badawi al-Khalaf
Buku ini adalah kajian lengkap tentang bagaimana membuktikan cinta kepada Allah, dan amal-amal apa yang dapat diusahakan seorang hamba agar dicintai Allah.
Allah Ta’ala berfirman dalam Surat al-Ma`idah: 54,
{يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُوْا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ}.
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Dalam ayat ini Allah mengabarkan bahwa Dia Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun dari alam semesta ini; dan bahwa murtad dari AgamaNya pun tidak akan memudaratkanNya sedikitpun, justru orang yang murtad itulah yang memudaratkan dirinya sendiri, dan bahwasanya Allah masih memiliki hamba-hamba yang ikhlas dan jujur yang Allah jamin akan memberikan hidayah kepada mereka dan menjanjikan akan mendatangkan mereka; dan bahwasanya mereka itu adalah orang-orang yang lebih sempurna dalam sifat dan akhlak mereka, dan di antara sifat mereka yang paling agung adalah bahwa “Allah mencintai mereka dan mereka juga mencintai Allah”.
Cinta Allah kepada hambaNya tidak dapat dijangkau ketinggian nilainya kecuali oleh orang yang mengenal kesempurnaan Allah dalam sifat-sifat dan perbuatan-perbuatanNya, yaitu orang yang telah terpatri pada jiwa, indrawi dan perasaannya keagungan sifat-sifat kesempurnaan Allah tersebut. Begitu pula cinta hamba kepada Allah tidak akan diraih kecuali oleh orang yang telah menikmati manisnya Iman dan Islam.
Cinta hamba kepada Allah adalah termasuk di antara hak-hak Allah yang wajib dari setiap hamba Allah, dan sebaliknya cinta Allah kepada hambaNya merupakan imbalan tinggi atas prestasi penghambaan dirinya kepada Allah. Maka Meraih cinta Allah adalah tujuan dan cita-cita hamba yang paling tinggi
Nah, ada banyak amal dan perbuatan yang bila diamalkan oleh seorang hamba, Allah menjamin akan mencintainya dan menjanjikan balasan baik di dunia dan akhirat. Dan buku kita ini menyebutkan tidak kurang dari 40 karakteristik yang dengannya seorang hamba dapat meraih predikat sebagai yang dicintai Allah.
ISI BUKU SECARA UMUM
Buku ini berbicara tentang cinta Allah kepada hamba-hambaNya dari berbagai segi dan tentu saja lengkap dengan dalil-dalil al-Qur`an dan as-Sunnah yang shahih beserta takhrijnya.
Di antara orang-orang yang dicintai oleh Allah dalam buku kita ini:
Pertama: Allah mencintai orang-orang yang mengikuti (ittiba’) kepada Nabi, Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ}.
“Katakanlah (hai Muhammad), ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran: 31).
Mencintai Allah adalah fardhu ain atas setiap hamba, dan seorang hamba tidaklah beriman hingga Allah dan RasulNya lebih dia cintai dari selain keduanya. Bahkan Allah mencela orang-orang yang mencintai selainNya sama dengan kecintaan kepadaNya. (Al-Baqarah: 165). Bahkan dalam Surat at-Taubah Allah mengancam dengan tegas orang yang lebih mencintai selain Allah dan RasulNya,
{قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهِ فَتَرَبَّصُوْا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ}.
“Katakanlah (hai Muhammad), ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya’. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At-Taubah: 24).
Bahkan Nabi menyatakan,
أَوْثَقَ عُرَى الْإِيْمَانِ، الْحَبُّ فِي اللَّهِ، وَالْبُغْضُ فِي اللَّهِ.
“Tali buhul Iman yang paling kokoh itu adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” ( Diriwayatkan oleh Ahmad dan lainnya serta dinyatakan shahih ligharihi oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at Tarhib hadits no 3030)
Akan tetapi cinta kepada Allah itu bukan hanya kata-kata yang diungkapkan dan bukan hanya syi’ar yang didengungkan. Mencintai Allah harus dalam hati, diungkapkan dengan lisan dan dibuktikan oleh anggota badan dan gerak-gerik hidup. Maka mencintai Allah itu adalah taat kepadaNya, mengikuti, tunduk, patuh dan berserah diri kepada ajaran agamaNya, yang semua ini tersimpulkan dengan ungkapan: Mengikuti Nabi. Karena Nabi adalah bentuk riil dari semua syariat yang Allah titahkan kepada kita hamba-hambaNya, pada diri beliaulah tergambar bentuk nyata dari pelaksanaan Syariat yang utuh. Karena itu, mengikuti Nabi itulah bentuk riil cinta seorang muslim pada Allah.
Nah, dalam buku kita ini, mencintai Allah dalam bentuk mengikuti Nabi dibahas secara bagus dan apik serta menyeluruh, sehingga benar-benar menggambarkan bagaimana sebenarnya hakikat dan seharusnya kita mencintai Allah Ta’ala dan mengikuti Nabi kita, Muhammad.
Contoh Kedua dari karakter orang yang dicintai Allah adalah Orang yang mendamaikan kekisruhan dan perselisihan yang terjadi di antara manusia.
Sedekah dalam Islam memiliki kedudukan yang tinggi, dan ini bukan suatu yang samar bagi kita kaum Muslimin. Dan bersama itu Nabi bersabda,
أَلا أَدُلُّكَ عَلَى صَدَقَةٍ يُحِبُّهَا اللَّهُ وَرَسُوْلُهُ؟ تُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ إِذَا تَبَاغَضُوْا، وتَفَاسَدُوْا.
“Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu sedekah yang dicintai Allah dan RasulNya? Yaitu mendamaikan di antara manusia apabila mereka saling membenci dan saling merusak (di antara mereka).” (Diriwayatkan oleh ath Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, dan dinyatakan hasan lighairihi oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib, no. 2820).
Setan adalah salah satu penyebab besar permusuhan di antara manusia bahkan di antara umat Islam. Di dalam hadits Nabi mengingatkan,
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّوْنَ فِيْ جَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَلَكِنْ فِي التَّحْرِيْشِ بَيْنَهُمْ.
“Sesungguhnya setan telah putus asa dari harapan disembah lagi oleh orang-orang yang shalat di jazirah Arabia, akan tetapi (dia terus berusaha) menciptakan permusuhan di antara mereka.” (Diriwayatkan oleh Muslim).
Permusuhan ini adalah benih komflik dan perselisihan yang akut, dan ini harus disadari setiap saat dan oleh setiap individu muslim, bahwa ia berasal dari setan. Perselisihan dan permusuhan ini acap kali muncul dalam bentuk kecil yang hampir tak kasat mata, tetapi kemudian melebar dan membesar sehingga menjadi konflik yang kompleks. Mulanya hanya bercanda, tetapi menjadi kebencian seumur hidup.
Ini adalah nasehat yang sangat berharga bagi setiap muslim, dan terutama antara pengikut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, agar jangan sampai hanya karena saudara kita salah dalam mempratikkan suatu sunnah, atau berbeda tarjih dengan kita dalam beberapa masalah furu’, lalu membicarakannya sebagai keburukan baginya, lalu muncul perselisihan tiada henti. Semoga Allah melindungi kita semua.Dan dalam situasi seperti inilah usaha mendamaikan antara kaum muslimin menjadi suatu yang mulia dan dicintai Allah. Allah mengingatkan,
{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ}.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujurat: 10).
Dan Allah Ta’ala juga berfirman,
{لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوْفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ أَجْرًا عَظِيْمًا}.
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisik di antara mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengusahakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi pahala yang besar kepadanya.” (An-Nisa`: 114).
Mudah-mudahan dua contoh yang kami sebutkan secara ringkas dan intisari ini, cukup untuk menggambarkan bahwa buku kita ini, 40 Krakteristik Mereka Yang Dicintai Allah, adalah buku yang sangat bagus untuk dikaji semua kalangan. Dan selain yang dua poin yang telah kami intisarikan ini, buku kita ini juga menjelaskan bahwa:
– Allah mencintai orang-orang yang bertaubat.
– Allah mencintai orang-orang yang gemar menyucikan diri.
– Allah mencintai orang-orang yang bersabar.
– Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya.
– Allah mencintai orang-orang yang bersikap adil.
– Allah mencintai orang mukmin yang kuat.
– Allah mencintai orang-orang yang gemar menegakkan as-Sunnah dan melaksanakan amal-amal sunnah.
– Allah juga mencintai orang-orang yang bermanfaat untuk orang lain.
– Allah mencintai orang yang menicintai para sahabat Nabi.
– Allah mencintai saling mencintai karena Allah.
– Allah mencintai orang-orang yang jujur dan amanah.
– Allah mencintai orang-orang yang menangis karena takut kepada Allah.
– Allah mencintai orang-orang yang menegakkan Amar ma’ruf dan Nahi Munkar.
– Allah mencintai orang yang berakhlak baik
– Dan seterusnya….
Ibadah itu adalah segala sesuatu yang dicintai Allah, baik amal lahir maupun batin. Dan di antara ibadah-ibadah agung tersebut ada 40 amal yang Allah janjikan balasan untuknya dengan cintaNya bagi orang yang mengamalkannya. Inilah inti dari buku kita ini. Ya Allah, berilah kami taufik untuk dapat mengamalkan apa-apa yang menyebabkan Engkau mencintai kami.
Pemesanan, klik: 40 Karakter Mereka Yang Dicintai Allah
Telp./WA: 0813-8236-1477