Sumber : Diringkas dari Buku Syarah Kitabul Jami’
Dari Ibnu Abbas [Islamic phrases=”Radhiyallahu ‘anhu”]I[/Islamic], dia berkata, Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلَا يَمْسَحْ يَدَهُ حَتَّى يَلْعَقَهَا أَوْ يُلْعِقَهَا.
“Apabila salah seorang dari kalian memakan makanan, maka janganlah dia mengusap tangannya hingga dia menjilatnya atau (meminta orang lain) menjilatnya.” Muttafaq ‘alaih.
Yang dimaksud oleh hadits ini adalah antusias untuk tidak menyia-nyiakan makanan sedikit pun dan mencari kemanfaatan bagi tubuh pada yang sedikit maupun banyak, besar maupun remeh. Sebab, dia tidak tahu pada bagian mana dari makanan itu yang terdapat berkah, pertumbuhan, dan kebaikannya bagi orang yang memakannya, di samping mendidik diri untuk bersikap tawadhu’ dan jauh dari segala sikap sombong dan berlebih-lebihan.
Dan hal seperti itu sama sekali tidak bertentangan dengan kebersihan dan kesehatan. Karena tangan merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk menyuapkan makanan ke mulutnya. Dan tangan itu lebih selamat (bersih) daripada sendok, yang satu sendok itu bisa dipergunakan oleh banyak orang. Bahkan bisa jadi banyak sendok bercampur masuk ke dalam satu wadah sayur (kuah) setelah keluar lebih dari satu mulut.
FAEDAH HADITS
- Disunnahkan menjilat sisa makanan yang menempel pada jari tangan sebelum dilap atau dicuci.
- Anjuran selalu bersikap tawadhu’.
- Peringatan untuk tidak bersikap sombong dan berlebih-lebihan.