Berbakti kepada kedua orangtua, tidak terbatas hanya pada saat mereka masih hidup.
Setelah mereka meninggal dunia, kita pun masih wajib berbakti kepada mereka. Bagaimana caranya?
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya:
يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ، هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا؟ قَالَ: نَعَمْ، اَلصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالْاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِيْ لَا تُوْصَلُ إِلَّا بِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيْقِهِمَا.
“Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk bakti kepada kedua orangtuaku setelah mereka meninggal?”
Beliau menjawab, “Ya (masih ada), yaitu:
1) Engkau mendoakan keduanya,
2) Engkau memintakan ampunan untuk keduanya,
3) Engkau memenuhi janji mereka,
4) Engkau menyambung tali silaturahim (kekerabatan),
5) Dan engkau memuliakan teman mereka berdua.”
Sumber: Adab & Akhlak Islami Berdasarkan al-Qur’an & as-Sunnah, hal. 329-330, Pustaka Darul Haq