Apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitabnya, al-Wara’, dari Abdul Wahhab ats-Tsaqafi, dia berkata, Ayyub –yakni as-Sikhtiyani Rahimahullah– keluar menemui kami, dia berkata,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، اِحْتَرِفُوْا لَا تَحْتَاجُوْنَ أَنْ تَأْتُوْا أَبْوَابَ هٰؤُلَاءِ.
“Wahai anak-anak muda, carilah pekerjaan, kalian tidak perlu datang ke pintu orang-orang itu.” Dia menyebutkan siapa yang tidak disukainya. (Diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah, Kitab al-Ilm, no. 80. )
Artinya, seorang pemuda, di samping dia berusaha menuntut ilmu, hendaknya mempunyai pekerjaan yang darinya dia mendapatkan harta dan rizki untuk menafkahi kebutuhan dirinya, dan sesudahnya untuk keluarga dan anak-anaknya agar dia tidak menjadi beban bagi orang lain, hingga pada saat dia tua, dia tidak perlu pergi ke fulan dan fulan untuk meminta bantuan dan pertolongan, dan rizki yang paling berkah, paling bermanfaat, dan paling baik adalah hasil keringat sendiri.
Sumber : 15 Nasihat Mulia Ulama Salaf Kepada Para Pemuda, Nasihat kedelapan