عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ : مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ.
Dari Abu Hurairah [Islamic phrases=”Radhiyallahu ‘anhu”]I[/Islamic], ia berkata, Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] bersabda, “Di antara kebaikan Islam seseorang ialah me-ninggalkan apa yang tidak penting baginya.”
(Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan lainnya seperti ini).[1]
` Kandungan Hadits:
- Tingkat keislaman (seseorang) itu berbeda-beda, ada yang baik dan ada yang tidak baik, berdasarkan sabda beliau, مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ (Di antara kebaikan Islam seseorang).
- Manusia semestinya meninggalkan apa yang tidak berguna baginya, baik dalam urusan agama maupun dunia-nya, karena hal itu lebih memelihara waktunya, lebih selamat untuk agamanya, dan lebih mudah untuk me-nutupi kekurangannya. Seandainya ia ikut campur dalam berbagai urusan manusia yang tidak berguna baginya, niscaya ia penat. Tetapi jika ia berpaling darinya dan tidak sibuk kecuali pada apa yang berguna baginya, maka itu akan menjadi ketentraman dan ketenangan baginya.
- Manusia tidak boleh menyia-nyiakan apa yang berguna baginya, yakni apa yang penting baginya dari urusan agama dan dunianya. Dia semestinya memperhatikan-nya, sibuk dengannya, dan melakukan sesuatu yang memudahkannya mencapai tujuan.
[1] Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Majah, no. 3976; al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah, 14/320; al-Baihaqi dalam al-Arba’un ash-Shughra, no. 19; dan lihat Shahih al-Jami’, no. 5911.