Sabar terhadap syahwat lebih mudah daripada sabar terhadap akibat dari syahwat, karena syahwat bisa berakibat penderitaan dan hukuman, bisa menghentikan kenikmatan yang lebih sempurna darinya, bisa membuang-buang waktu, dan itu merupakan penyesalan mendalam.
Syahwat juga bisa mencederai kehormatan seorang hamba, padahal bila kehormatan tersebut dihargai, maka ia lebih bermanfaat baginya. Syahwat juga bisa melenyapkan harta yang keberadaannya lebih baik daripada lenyapnya; bisa meruntuhkan kehormatan dan kedudukan yang tegaknya keduanya lebih baik daripada runtuhnya; bisa merampas kenikmatan yang keberadaannya lebih baik dan lebih nikmat daripada memuaskan syahwat.
Syahwat bisa membuka jalan bagi orang rendahan untuk bertindak buruk terhadap Anda, padahal jalan tersebut sebelumnya tidak pernah terbuka; bisa mendatangkan kesedihan, kegelisahan, kesulitan, ketakutan yang tidak sebanding dengan nikmat melampiaskan syahwat; bisa melupakan ilmu yang mengingatnya lebih nikmat daripada menunaikan kebutuhan syahwat.
Syahwat bisa membuat musuh bertepuk tangan dan rekan dekat bersedih hati; bisa menutup pintu nikmat yang akan datang; bisa melahirkan aib yang menjadi ciri (sifat) yang tidak akan hilang, karena amal-amal perbuatan melahirkan banyak sifat dan akhlak.
Sumber: Pesan-pesan Emas(Mukhtashar al-Fawa’id Imam Ibnu Qayyim), Hal.94, Penerbit Darul Haq