Madu mengandung manfaat-manfaat besar. Ia adalah pembersih bagi materi-materi kotor dalam urat darah, usus, dan lainnya, mengurai kelembaban, baik dimakan atau dioleskan, berguna bagi orang-orang tua, orang-orang yang berdahak dan orang yang tabiatnya adalah dingin disertai lembab, menguatkan tubuh, melunakkan tabiatnya, menjaga kekuatan pencernaan terhadap apa yang disimpan padanya, melenyapkan efek obat yang tidak baik, membersihkan jantung dan dada, melancarkan air seni, cocok untuk batuk yang berdahak.
Bila diminum dalam kondisi panas dengan minyak bunga mawar, maka ia berguna dari gigitan hewan berbisa dan (menghentikan) kecanduan Opium, bila diminum murni dicampur dengan air, maka ia berguna dari gigitan anjing gila dan penawar jamur beracun, bila daging segar dicelupkan kepadanya, maka kesegarannya terjaga selama tiga bulan, demikian juga bila mentimun, labu, dan terong dicelupkan kepadanya.
Madu juga menjaga banyak buah-buahan selama enam bulan, menjaga bangkai mayat, sehingga dinamakan penjaga yang dipercaya.
Bila tubuh dan rambut yang berkutu diolesi madu, maka ia membunuh kutu dan menghilangkan ketombenya, menyuburkan rambut, membaguskannya dan memanjakannya.
Bila digunakan sebagai celak, maka ia membersihkan kekaburan pandangan.
Bila digunakan untuk bersiwak, maka ia memutihkan gigi dan membeningkannya, menjaga kesehatannya dan kesehatan gusi.
Membuka mulut aliran darah, melancarkan haid, menelannya dengan ludah menyingkirkan dahak, mencuci lipatan-lipatan perut dan membuang ampas-ampas yang tak diperlukan darinya, menghangatkannya secara seimbang, membuka penyumbatannya.
Madu juga melakukan hal ini pada hati, ginjal, dan saluran kemih. Ia lebih rendah efeknya untuk penyumbatan hati dan limpa dari selainnya yang manis.
Di samping semua ini, ia hampir tak memiliki efek negatif, kecil mudaratnya, kurang baik bagi orang-orang berpenyakit kuning, namun bisa dinetralisir dengan cuka dan yang sepertinya, maka dalam keadaan ini ia kembali sangat berguna.
Madu adalah makanan di samping makanan-makanan lainnya, obat di samping obat-obatan lainnya, minuman di samping minuman-minuman lainnya, manis di samping manis-manisan lainnya, lulur di samping lulur-lulur lainnya, penenang di antara penenang-penenang lainnya.
Tidak ada sesuatu diciptakan untuk kita yang lebih baik darinya, atau sepadan atau mendekatinya.
Orang-orang dulu hanya mengandalkannya, kebanyakan buku-buku para pendahulu tidak menyinggung gula sama sekali dan mereka belum mengenalnya, karena gula baru muncul belakangan ini. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sendiri meminumnya dengan air campur ludah, hal ini mengandung rahasia unik dalam menjaga kesehatan yang tidak diketahui kecuali oleh yang cerdik dan jeli.
Semoga Bemanfaat