Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari tentang keislaman Abdullah bin Salam Radhiyallahu ‘anhu, seorang ulama kenamaan Yahudi. Tatkala mendengar kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah, tepatnya di perkampungan Bani an-Najjar, dia mendatangi beliau dengan tergesa-gesa dan mengajukan beberapa pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh seorang nabi.
Tatkala mendengar jawaban-jawaban beliau terhadap pertanyaannya, dia langsung beriman detik itu dan di tempat itu juga.
Kemudian dia berkata, “Sesungguhnya orang-orang Yahudi adalah kaum pendusta, jika mereka mengetahui keislamanku sebelum engkau tanyakan kepada mereka, pasti mereka menyatakanku sebagai orang yang buruk di sisimu.”
Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimkan duta kepada orang-orang Yahudi, lalu datanglah mereka sementara Abdullah bin Salam bersembunyi dalam rumah. Lantas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Bagaimana pendapat kalian tentang Abdullah bin Salam?” Mereka menjawab, “Dia adalah orang yang paling berilmu dan anak orang yang paling berilmu di antara kami, orang pilihan dan anak orang pilihan di antara kami.”
Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Bagaimana pendapat kalian andai Abdullah masuk Islam?” Mereka berkata, “Semoga Allah menjaganya dari tindakan itu.” Mereka mengucapkannya dua sampai tiga kali.
Lalu keluarlah Abdullah seraya mengucapkan,
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ
“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan –yang haq- kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Maka dengan serta merta meraka berkata, “Dia adalah orang yang paling buruk perbuatannya dan anak orang yang paling buruk perbuatannya.” Dan mereka pun mencaci makinya.
Abdullah bin Salam berkata, “Wahai orang-orang Yahudi, bertakwalah kepada Allah. Demi Allah, yang tiada tuhan –yang haq- selainNya. Sesungguhnya kalian sangat mengetahui bahwa dia adalah utusan Allah dan membawa kebenaran.”
Maka mereka berkata, “Kamu telah berbohong.”