اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah mematikan (menidurkan) kami, dan hanya kepadaNya (kami) akan dibangkitkan kembali.”[1]
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ اللّٰهِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَاللّٰهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، رَبِّ اغْفِرْ لِيْ
“Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Hanya milikNya kerajaan (semesta) ini, segala puji hanya bagiNya, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Mahabesar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku.”[2]
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ
“Segala puji bagi Allah Yang telah memberikanku keafiatan (keselamatan) pada jasadku, mengembalikan ruhku kepadaku, dan mengizinkanku untuk berdzikir (mengingat dan menyebut)Nya.”[3]
[1] Diriwayatkan oleh al-Bukhari, 11/113 (Fath al-Bari); dan Muslim, 4/2083.
[2] Barangsiapa (terbangun di malam hari) lalu mengucapkan yang demikian itu, maka dia diampuni, apabila dia berdoa, maka akan dikabulkan, lalu apabila dia berdiri dan berwudhu, kemudian melaksanakan shalat, maka shalatnya diterima. Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, 3/39 (Fath al-Bari), dan lainnya. Dan susunan lafazh (redaksi) ini adalah milik riwayat Ibnu Majah, 2/335. Lihat Shahih Ibnu Majah, 2/335.
[3] Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, 5/473; dan lihat Shahih at-Tirmidzi, 3/144.
Sumber : Kumpulan Do’a Mustajab dan Dzikir Pilihan Berdasarkan al-Qur’an & as-Sunnah (Hisnul Muslim)