Berdagang adalah salah satu mata pencaharian yang terpuji dalam Islam, bahkan menurut sebagian ulama, berdagang merupakan mata pencaharian yang paling utama. Pendapat ini berdasarkan banyak dalil: pertama, hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Rafi’ bin Khadij,
“Pernah ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah! Jenis penghasilan apakah yang paling baik?’ Beliau menjawab, ‘Segala pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri (seperti pertanian, peternakan, dan perindustrian), dan setiap perniagaan yang baik’.” Diriwayatkan oleh Ahmad.
Kedua, Penegasan yang telah disebutkan al-Qur`an menunjukkan akan keutamaan perniagaan sebagai suatu transaksi yang dihalalkan,
وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰو
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al-Baqarah: 275).
Ayat ini memberikan kepastian kepada kita semua tentang kehalalan perniagaan. Betapa tidak, ayat di atas memberikan satu isyarat bahwa perniagaan bisa menjadi salah satu solusi utama untuk dapat terbebas dari praktek riba.
Ketiga, Di antara hal yang menunjukkan keutamaan perniagaan adalah doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang akan didapatkan oleh setiap penjual dan pembeli yang senantiasa memudahkan orang lain dalam perniagaannya. Rasulullah a bersabda,
“Semoga Allah senantiasa merahmati seseorang yang senantiasa berbuat mudah ketika dia menjual, ketika membeli dan ketika menagih.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari.
Keempat, Dan di antara hal yang menunjukkan akan keutamaan perniagaan dibanding profesi lainnya ialah besar dan luasnya manfaat perniagaan. Bahkan fakta telah menjadi saksi bahwa perniagaan adalah penggerak dan perajut berbagai sendi-sendi perekonomian masyarakat. Berbagai sendi perekonomian dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh pesatnya laju perdagangan. Sebaliknya, redupnya perdagangan berdampak buruk sangat luas bagi berbagai sektor lainnya.
Sumber: Fikih Perniagaan Islam, Dr. Muhammad Arifin Badri, MA., hal. 26, Pustaka darul Haq