Dari an-Nawwas bin Sam’an [Islamic phrases=”Radhiyallahu ‘anhu”]I[/Islamic], dia berkata,
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ عَنِ الْبِرِّ وَالْإِثْمِ؟ فَقَالَ: اَلْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِيْ صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ.
“Aku bertanya kepada Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] tentang kebajikan dan dosa. Lalu beliau menjawab, ‘Kebajikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa ialah apa yang bergejolak di dalam dadamu sedangkan kamu tidak suka kalau orang lain mengetahuinya’.” Diriwayatkan oleh Muslim.
PEMBAHASAN
Hadits ini termasuk Jawami’ al-Kalim dari Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic]. Di dalamnya terdapat isyarat bahwa hendaknya manusia meninggalkan hal-hal yang meragukan dan mengerjakan yang tidak meragukan. Dan hal itu telah ditekankan oleh Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] di dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadits hasan shahih”, dari hadits al-Hasan bin Ali [Islamic phrases=”Radhiyallahu ‘anhuma”]L[/Islamic] bahwasanya Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] bersabda,
دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيْبُكَ.
“Tinggalkanlah hal-hal yang meragukanmu kepada hal-hal yang tidak meragukanmu.“
Demikianlah, dan Muslim membawakan hadits bab tersebut, dari jalur Jubair bin Nufair, dari an-Nawwas bin Sam’an bin Khalid al-Anshari dengan lafazh seperti yang dikutip oleh penulis (Ibnu Hajar), kemudian dia meriwayatkannya dari jalur Jubair, dari an-Nawwas bin Sam’an dengan lafazh,
اَلْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِيْ صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ.
“Kebajikan adalah akhlak baik, sedangkan dosa ialah apa yang bergejolak di dalam hatimu sedangkan kamu tidak suka kalau orang lain mengetahuinya.“
` FAEDAH HADITS
- Anjuran berakhlak baik.
- Pergaulan yang baik termasuk perbuatan agung yang bisa mendekatkan seseorang kepada Allah [Islamic phrases=”Azza wa Jalla'”]D[/Islamic].
- Selayaknya bagi manusia untuk meninggalkan hal-hal yang meragukannya (dan beralih) kepada hal-hal yang tidak meragukannya.
- Tidak ada tempat bagi kemungkaran untuk bersemai di dalam masyarakat Islam.
