Keadaan terbaik seorang hamba adalah pada saat dia berdzikir, mengingat dan menyebut Allah. Dzikir adalah makanan pokok bagi hati, jika hati tidak mengonsumsinya, maka jasadnya akan menjadi kubur baginya. Dzikir adalah senjata untuk melawan setan dan obat penawar dari berbagai penyakit yang mewabah. Dzikir juga perkataan yang paling dicintai dan diagungkan oleh Allah.
Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dengan orang yang mati. Hati yang melupakan Allah akan dijauhkan dari rahmatNya dan tidak mendapatkan maghfirahNya. Hati yang berdzikir akan mampu mencegah lisan dan tubuhnya dari terjerumus ke dalam dosa, kemaksiatan, dan hal-hal yang diharamkan lainnya.
Buku ini merupakan kutipan beberapa bab secara utuh dan apa adanya dari kitab al-Adzkar yg disusun oleh seorang ulama besar, Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain an-Nawawi ad-Dimasyqi, yang dikenal dengan Imam an-Nawawi. Dalam buku ini beliau memberikan ulasan inti tatacara berdzikir, macam-macam dzikir, waktu dan momen berdzikir, larangan-larangan dalam berdzikir, bacaan dzikir yang paling utama, dan tadabur dalam dzikir. Dan semakin menambah bobot buku ini, kami lengkapi pula dengan dzikir pagi dan sore hari serta dzikir setelah shalat fardhu yang juga ditulis oleh Imam an-Nawawi. Selamat membaca.
