Dari Buku Keajaiban Sedekah Dan Istighfar
Saksi kisah tersebut bercerita, “Saya memiliki salah seorang teman yang telah saya kenal. Saya memiliki hubungan yang baik dengannya. Suatu hari saya bertanya tentang keadaannya, lalu orang-orang mengabarkan kepadaku bahwa dia dijebloskan ke dalam penjara, namun saya tidak percaya berita yang telah saya dengar tersebut. Lalu saya pergi ke penjara untuk menziarahinya, dan ketika saya duduk bersamanya, saya mengetahui sebab dijebloskannya dia ke dalam penjara yaitu karena dia menanggung hutang sebesar seratus ribu riyal yang tidak mampu dia lunasi. Dia hanya mampu mengumpulkan lima ribu riyal saja, lalu saya pulang dan memohon kepada Allah agar memberikanku rizki untuk membantunya melunasi hutangnya tersebut.
Saya pergi mengunjungi beberapa orang yang dermawan dan yang memiliki hubungan baik denganku. Saya meminta bantuan kepada mereka setelah menceritakan kisah laki-laki tersebut, dan setiap dari mereka mengeluar-kan sedekahnya menurut kemampuannya, akan tetapi jumlah hutang tersebut masih kurang sekitar tiga puluh ribu riyal lagi.
Lalu saya pergi kepada salah seorang yang telah saya kenal dan bertanya tentang kondisinya, dan dia mengabarkan kepadaku bahwa ibunya sedang sakit dan terbaring di rumah sakit bagian darurat, sejak beberapa waktu lamanya ibunya tidak bergerak dan tidak berbicara. Kemudian saya meninggalkannya dan mengurus masalahku, setelah beberapa waktu kemudian saya bertemu dengannya, dan saya bertanya tentang kondisi ibunya, lalu dia mengabarkan bahwa kondisinya masih seperti biasanya dan belum membaik, kemudian saya menyebutkan kisah temanku yang berhutang itu kepadanya lalu dia bangkit dari tempat duduknya dan menghadirkan uang sejumlah tiga puluh ribu riyal sebagai sedekah darinya untuk menutupi kekurangan melunasi hutang temanku tersebut.
Saya menerimanya dengan sangat bahagia sekali, lalu saya pergi kepada teman yang menanggung hutang tersebut dan menyerahkan uang itu kepadanya, kemudian keluarlah dia dari penjara, segala puji hanya milik Allah. Selang beberapa waktu, saya menelpon temanku untuk bertanya tentang kondisi ibunya, ternyata dia berkata kepadaku, ‘Segala puji hanya milik Allah, ibuku telah sembuh dan telah pulang dari rumah sakit, dan sekarang ini dia sedang minum kopi bersamaku,’ saya berkata kepadanya, ‘Kapan hal itu terjadi,’ Dia menjawab, ‘Setelah saya memberikan uang tersebut kepadamu, lalu saya berdoa kepada Allah r agar menyembuhkan ibuku dengan sedekah itu, dan akhirnya Allah mengabulkan doaku tersebut, dan segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam.’
Benarlah Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] dalam sabdanya,
دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ
‘Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah’,
dan benar pula sabdanya yang lain,
مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللّٰهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
‘Barangsiapa yang memudahkan seorang yang sedang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia maupun akhirat.’
Lalu adakah orang yang mengambil pelajaran?”(1)
[1] Kisah ini telah disebutkan kepadaku oleh ustadz Ahmad Salim Baduwailan dalam dialognya bersamaku yang ia ceritakan dari salah seorang temannya
