Darul Haq

Wasiat Keempat belas : Jauhilah sikap menunda-nunda

Apa yang diriwayatkan dari al-Hasan al-Bashri Rahimahullah, bahwa dia berkata,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، إِيَّاكُمْ وَالتَّسْوِيْفَ: سَوْفَ أَفْعَلُ، سَوْفَ أَفْعَلُ.

Wahai anak-anak muda, jauhilah sikap menunda-nunda, ‘Aku akan melakukan, aku akan melakukan’.[1]

Ucapannya, إِيَّاكُمْ وَالتَّسْوِيْفَ “Jauhilah sikap menunda-nunda,” sikap menunda-nunda adalah penyakit yang merusak kebanyakan anak muda, sebagian dari mereka berkata, “Aku akan bertaubat,” “Aku akan menjaga shalat, “Aku akan berbakti kepada ibu-bapak,” dan yang sepertinya. Namun dia tidak melakukan, tidak bersegera, dan tidak memanfaatkannya, sebaliknya dia malah menunda-nunda dan mengulur-ulur. Jika jiwanya mengajaknya untuk bertaubat atau menjaga shalat, datanglah penyakit ini dan menghalanginya dari kebaikan, dia terus menunda-nunda dan mengulur-ulur sehingga berlalulah keberkahan masa muda dan kesempatan untuk meraih kebaikan.

Boleh jadi sebagian dari mereka ada yang menunda taubatnya hingga mencapai usia tertentu dalam hidupnya, namun sebelum dia mencapai usia tersebut, ajal sudah menjemputnya secara tiba-tiba.

[1] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dun-ya dalam kitab Qishar al-Amal, no. 212.

Sumber : 15 Nasehat Mulia Ulama Salaf Kepada Para Pemuda, Hal. 45-46, Penerbit Darul Haq

Loading

Home
Akun
Order
Chat
Cari