Shahih al-Bukhari adalah kitab paling shahih setelah al-Qur`an, kemudian disusul Shahih Muslim. Karena itu, siapa pun yang ingin mengkaji Islam secara fundamental dan baik, bahkan secara akademis, hendaklah memprioritaskan mempelajari kedua kitab shahih ini setelah al-Qur`an. Di samping itu, kedua kitab shahih ini memuat hadits-hadits Nabi yang paling pokok, baik dalam masalah akidah maupun syariat amaliah, dan karena itu harus menjadi fokus dalam semua skala kajian dan pengajaran.
Hanya saja, Shahih al-Bukhari yang asli, terkesan sulit dinikmati oleh banyak kalangan, karena memuat riwayat-riwayat hadits lengkap dengan sanadnya, juga pengulangan, dan sebagainya.
Menyadari begitu pentingnya kedudukan Shahih al-Bukhari ini, tetapi sangat berat untuk dikaji, wallahu a’lam, muncullah ide untuk menyederhanakan dan mengintisarikannya sehingga dapat dikaji oleh semua lapisan kaum Muslimin. Maka muncullah buku kita ini, yang menempuh langkah-langkah:
Pertama, menghapus sanad-sanadnya.
Kedua, menghapus pengulangan-pengulangan.
Ketiga, mempertahankan judul-judul “kitab” serta susunan hadits sebagaimana yang diletakkan oleh Imam al-Bukhari, yang dengan ini Shahih al-Bukhari tersaji secara lengkap tetapi praktis.
Di samping itu, teks-teks riwayat hadits telah diverifikasi berdasarkan apa yang dibakukan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari yang merupakan Syarah Shahih al-Bukhari terbaik hingga saat ini, sehingga kitab ini benar-benar tersaji secara ilmiah dan valid sebagaimana yang diletakkan oleh Imam al-Bukhari.
Dan yang semakin menambah mudah dan praktis mengkaji kitab ini, adalah berbagai anotasi ilmiah yang dilakukan oleh kedua orang muhaqqiq edisi ini, dan ini adalah keistimewaan edisi ini:
1. Teks hadits dilengkapi harakat yang akurat dan detil.
2. Kosa-kosa kata yang sulit, dijelaskan maknanya oleh kedua orang muhaqqiq, yang diletakkan di catatan kaki, yang dengan ini akan semakin memudahkan memahami isinya.
3. Meletakkan semua judul bab berdasarkan Shahih al-Bukhari, sehingga fikih Imam al-Bukhari terhadap setiap hadits juga tersaji jelas.
4. Muhaqqiq mentakhrij setiap hadits dengan penomoran yang ilmiah dan detil, yaitu: Pertama, berdasarkan Shahih al-Bukhari, sehingga pembaca mengetahui letak setiap hadits dalam Shahih al-Bukhari yang asli. Kedua, berdasarkan Shahih Muslim, yang dengan ini dapat mengetahui hadits-hadits yang muttafaq alaih (disepakati oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim). Ketiga, juga ditakhrij berdasarkan Musnad Imam Ahmad, yang dengan ini dapat diketahui bahwa hadits bersangkutan termuat dalam salah satu rujukan paling penting hadits-hadits Nabi.
Kesimpulannya: Sekalipun kitab ini ringkasan, akan tetapi isi dan kandungan utama Shahih al-Bukhari termuat secara utuh dan mengkajinya menjadi lebih mudah.