Di antara faktor yang menunjang keberhasilan seorang da’i dalam berkhutbah adalah dengan tutur kata yang lembut, sikap sopan dan kesesuaian antara ucapan dengan perbuatan. Dengan ini semua akan mampu memberi pengaruh baik kepada setiap orang yang didakwahinya.
Jika seorang da’i tidak mampu menyesuaikan antara ucapan dengan perbuatannya, antara pernyataan dengan realita, maka hal itu akan berakibat buruk dan membahayakan eksistensi dakwah, bahkan justru menjadi pendorong orang lain untuk berbuat kemaksiatan dan kefasikan.
Setiap penyeru kebaikan dan pencegah kemungkaran harus mempunyai tiga sifat; halus dalam memerintah dan melarang, bersikap adil dalam ucapan dan tindakan, serta alim terhadap apa yang diperintahkan dan dilarangnya.
Khutbah sebagai sarana dakwah tidak cukup hanya dengan modal retorika bagus, jiwa patriot dan semangat membara. Lebih dari itu ia harus memuat petunjuk ilmu, manhaj yang benar, kaidah dan penguasaan terhadap materi khutbah.
Faktor ini sangat menentukan keberhasilan seorang dai yang hendak berkhutbah, terutama penguasaan terhadap al-Qur’an dan as-Sunnah, sehingga khutbah mampu memberi pengaruh positif dan perubahan signifikan.
Kehadiran buku Khutbah Jum’at yang sistematik ini, dengan materi aktual dan berbobot dapat memenuhi harapan semua pecinta khutbah Jum’at, mimbar retorika, dan dakwah Islam pada umumnya.