Banyak cara untuk mendapatkan hikmah, salah satunya dengan mempelajari kisah-kisah umat-umat terdahulu. Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan dalam al-Qur’an,Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.(Surat Hud:120)
Sebagai orang beriman, seharusnya kita mempercayai, mempelajari dan mengambil ibrah dari kisah-kisah tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjamin keterjagaan al-Qur’an.
Tapi sangat disayangkan, kisah-kisah batil, kisah-kisah yang penuh kesyirikan dan takhayul merebak di tengah-tengah masyarakat. Kisah itu ditampilkan dalam majalah dan tabloid serta televisi, yang bernuansa pembodohan terhadap umat. Mereka membodohi dan menipu masyarakat dengan kisah-kisah dusta. Tiada lain tujuan mereka hanya untuk mendapatkan uang dengan cara cepat dan gampang.
Didorong oleh keprihatinan terhadap merebaknya kisah-kisah dusta yang penuh kesyirikan, baik dalam media cetak dan elektronik, maka kami tayangan kisah-kisah penambah keimanan. Kisah-kisah yang diriwayatkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya yang tertuang dalam hadits-hadits shahih.
Meliputi kisah-kisah mengenai para Nabi, sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan umat-umat terdahulu. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuji mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka. Sebagian dari mereka telah dijamin masuk surga. Hal itu menunjukkan kejujuran, keikhlasan, dan ketinggian derajat mereka di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Masihkah kita mau mendengarkan cerita-cerita dusta dan meninggalkan cerita-cerita yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadist.