Allah berfirman,
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”
(Al-Anbiya`: 7).
Allah berfirman,
“Dan apabila sampai kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka (langsung) menyiarkannya. (Padahal) kalaulah mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).” (An-Nisa`: 83).
Al-Allamah as-Sa’di Rahimahullah berkata, “Ayat di atas mengandung petunjuk ke sebuah kaidah mulia, bahwa jika ada pembahasan tentang satu problem penting, maka ia patut diserahkan kepada ahlinya, dikembalikan kepada pihak yang menguasainya dan selanjutnya mereka tidak dilangkahi, hal ini lebih dekat kepada kebenaran dan lebih selamat dari kemungkinan salah.”
Sesungguhnya lenyapnya ilmu dibarengi dengan larisnya fitnah, dan sesungguhnya merujuk kepada para ulama merupakan tameng bagi umat dari kesesatan. Para ulama merupakan bahtera Nuh, siapa yang tertinggal darinya, apalagi di masa fitnah, pasti akan tenggelam.