Kendala sukar menghafal al-Qur`an, atau hafalan cepat hilang, atau hafal al-Qur`an namun tidak bisa memahami maknanya, atau hafal tetapi tidak merasuk ke dalam hati, bersumber pada dua poros; salah dalam mempraktikkan tahapannya dan terhalang dari petunjuk al-Qur`an.
Tahapan yang diajarkan oleh Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]z[/Islamic] kepada para sahabat adalah metode terbaik dalam menghafal al-Qur`an. Tidak ada metode yang lebih baik daripada metode ini. Jadi metode apa pun yang dikembangkan pada masa sekarang, maka hendaklah mengacu pada metode Rasulullah [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]z[/Islamic].
Secara ringkas, tahapan meraih petunjuk al-Qur`an adalah; pertama, membaca, menyimak, dan menghafal al-Qur`an; kedua, mempelajari, menadaburi, dan menafakuri al-Qur`an; ketiga, membaca al-Qur`an pada shalat malam; keempat, mengamalkan kandungan al-Qur`an.
Tetapi tahapan ini akan sia-sia jika terhalang oleh kekafiran, kemaksiatan, amalan bid’ah, rizki haram, dan lainnya. Camkanlah Firman Allah [Islamic phrases=”Subhanahu wa Ta’ala”]E[/Islamic], “Kitab ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 2).